Shanghai, China, 3–5 September 2025 Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (JAMTANI) berpartisipasi dalam kegiatan Organic Festa Asia 2025, yang diselenggarakan pada 3–5 September 2025 di Shanghai New International Expo Centre (SNIEC), Tiongkok. Pameran internasional ini diinisiasi oleh International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) yang berbasis di Bonn, Jerman, bekerja sama dengan Messe Düsseldorf GmbH.

Organic Festa Asia merupakan salah satu ajang pameran dan konferensi terbesar di dunia untuk produk organik. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 30.000 pengunjung yang terdiri atas pelaku usaha, lembaga akademik, organisasi masyarakat sipil, serta pembuat kebijakan dari berbagai negara. Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat hubungan antara produsen dan pembeli organik di kawasan Asia Pasifik, sekaligus mendorong penerapan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

JAMTANI Mempromosikan Produk Petani Anggota
Partisipasi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk organik ramah iklim dalam mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui praktik pertanian berkelanjutan yang dihasilkan oleh petani kecil kelompok dampingan. Hal ini juga menjadi upaya untuk memperluas jaringan pasar internasional, khususnya di Tiongkok yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pasar produk organik. Melalui pameran ini diharapkan adanya pembelajaran yang dapat meningkatkan daya saing produk, perbaikan mutu, peningkatan kualitas kemasan, serta pemahaman terkait sertifikasi sesuai standar global. Selama pameran berlangsung, stan JAMTANI menjadi salah satu titik perhatian pengunjung. Berbagai produk yang dipamerkan meliputi kopi robusta dan arabika, madu hutan, teh hijau, kacang makadamia, beras hitam, beras merah, opak ketan bakar, olahan singkong, serta berbagai produk herbal seperti kunyit, jahe, dan serbuk jahe. Produk perikanan olahan seperti sambal ikan, ikan jambal, dan ikan teri juga turut menarik minat pengunjung. Seluruh produk dilengkapi dengan kode batang (barcode) yang terhubung dengan e-katalog tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Mandarin) berisi informasi tentang asal-usul produk, proses produksi, manfaat, serta profil petani produsen.

Penguatan Jejaring dan Kerja Sama Bisnis
Selain berpartisipasi dalam pameran, JAMTANI juga terlibat aktif dalam konferensi sebagai media berbagi pengalaman dan menimba ilmu baru terkait kebijakan, pengalaman terbaik dalam produksi dan distribusi organik.Di samping itu, sesi business matching dilakukan sesuai kesepakatan antara calon pembeli yang tertarik lebih mendalam untuk mempertemukan produsen dengan calon pembeli. Melalui kegiatan ini, dilakukan diskusi mendalam terkait kualitas, volume, serta mekanisme distribusi produk.Salah satu perusahaan asal Shanghai bahkan menunjukkan minat serius untuk menjajaki kerja sama ekspor kopi (green bean coffee) dan mengundang perwakilan organisasi untuk melakukan kunjungan lanjutan serta bertemu di restoran mereka di Zhujiajiao Town, Distrik Qingpu.Pada sesi konferensi, dipresentasikan topik berjudul “Penguatan Pertanian Padi Tangguh Iklim melalui Ko-Kultivasi Padi Azolla di Wilayah Pesisir untuk Pertanian Rendah Emisi dan Penyerapan Karbon.”

Presentasi tersebut mempertegas peran JAMTANI sebagai organisasi yang berkomitmen terhadap pengembangan pertanian rendah emisi yang ramah iklim.
Kegiatan ini juga membuka peluang komunikasi strategis antara JAMTANI dengan Kementerian Perdagangan Indonesia dan Tiongkok, serta sejumlah lembaga internasional seperti IFOAM, yang berpotensi memperkuat kerja sama lintas negara di bidang pertanian organik.

Capaian, Tantangan, dan Pembelajaran
Partisipasi JAMTANI dalam Organic Festa Asia 2025 menghasilkan berbagai capaian penting. Produk-produk organik asal Indonesia memperoleh tanggapan positif dari pengunjung dan calon pembeli, khususnya untuk komoditas beras organik, gula semut, kopi, dan produk herbal.Selain membuka peluang kemitraan baru, kegiatan ini juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai standar ekspor internasional, sertifikasi organik, keamanan pangan, dan desain kemasan yang sesuai dengan kebutuhan pasar global.

Meski demikian, beberapa tantangan turut dihadapi. Hambatan bahasa menjadi salah satu kendala utama, mengingat sebagian besar pengunjung tidak menggunakan bahasa Inggris atau platform komunikasi internasional seperti WhatsApp dan Instagram. Selain itu, selera desain kemasan di pasar Tiongkok berbeda dengan preferensi pasar domestik, sehingga perlu dilakukan penyesuaian baik dari aspek estetika maupun bahasa.Pengalaman tersebut memberikan pembelajaran berharga bagi JAMTANI untuk memperkuat strategi promosi dan pendekatan pasar. Penampilan booth dengan nuansa tradisional dan penggunaan busana daerah juga terbukti efektif dalam menarik perhatian pengunjung, memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah.

Keikutsertaan JAMTANI dalam Organic Festa Asia 2025 merupakan tonggak penting bagi pengembangan produk organik Indonesia di pasar global. Melalui kegiatan ini, JAMTANI tidak hanya memperkenalkan kualitas produk petani kecil Indonesia, tetapi juga menegaskan komitmen terhadap pembangunan pertanian yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh terhadap perubahan iklim.