
JAMTANI sebagai salah satu anggota Jaringan Aksi Iklim (Climate Action Network-CAN) international yang beranggotan lebih dari 2000 CSO (Civil Society Organization) di 130 Negara di dunia merupakan organisasi masyarakat terpenting dalam memberikan berbagai input isu iklim global. KTT Iklim (UNFCCC-COP) ke-29 yang akan dilaksanakan akhir tahun 2024 di Adzerbaizan menjadi forum tertinggi PBB yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Oleh karena hal tersebut, Regional Meeting CAN Asia ini menjadi sangat strategis dalam memberikan berbagai input kepada para negosiator di PBB jauh lebih awal.
Dalam kesempatan ini JAMTANI diwakili oleh Direktur Pelaksana Kustiwa Adinata mempresentasikan berkaitan dengan berbagai permasalahan Iklim yang dihadapi oleh petani kecil terutama di wilayah pesisir serta Program Aksi Adaptasi, Mitigasi dalam Meningkatkan Resiliensi Petani Menghadapi Perubahan Iklim. Dalam presentasi tersebut, Kustiwa menunjukkan berbagai upaya JAMTANI dalam meningkatkan resiliensi petani (Adaptasi) dalam menghadapi perubahan Iklim baik melalui Peningkatan Kapasitas Petani dengan berbagai Pelatihan Budidaya Pertanian Ekologis, Sekolah Lapang Iklim, dan Perilaku Hidup bersih dan Sehat termasuk Produksi Input pertanian yang ramah Iklim dan efektif untuk wilayah terdampak banjir seperti penggunaan Pupuk Briket Organik. Selain itu, Pemberdayaan Petani melalui Peningkatan Nilai dan sumber Pendapatan juga dibahas dalam presentasi tersebut dan menjadi salah satu poin penting yang perlu dikembangkan lebih jauh. Tak kalah penting, Gerakan Penanaman/Penghijauan sebgai aksi mitigasi juga dilakukan oleh JAMTANI namun dengan Tanaman buah-buahan (Multipurpose tree species) untuk menjamin pertumbuhan dan keberlanjutan program penghijauan, karena tanaman menghasilkan buah dan pasti akan dijaga oleh masyarakat. Presentasi tersebut diharapkan menjadi masukan untuk bisa menjadi input di level global sebagai suara dari gerakan petani di tingkat grass root sebagai salah satu yang menderita akibat dampak negatif perubahan Iklim. Menurut persepsi JAMTANI selama ini negosisasi internasional masih sangat kurang memperhatikan aspek upaya adaptasi dan peningkatan kemampuan adaptif petani kecil, sehingga poin itu menjadi fokus yang perlu disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Sebagai bagian dari peran dalam berjejaring, dalam pertemuan Regional meeting CAN ini Kustiwa memperoleh informasi berkaitan dengan sharing experience dalam mengimplementasikan program iklim di berbagai negara Asia, baik tukar informasi secara lisan, tertulis melalui dokumen media maupun kunjungan ke lapangan. Kesempatan ini sangat penting dalam meningkatkan ide-ide untuk lebih memperkuat kualitas pelaksanaan proyek dan layanan kepada penerima manfaat.