Komunikasi dengan BMKG Cilacap mulai dibangun sejak akhir Juli 2019, kami menyampaikan bahwa JAMTANI bermasud menjalin hubungan baik dengan BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap karena memiliki program-program yang berkaitan dengan iklim dan peramalan iklim khususnya di bidang pertanian. JAMTANI melakukan kunjungan ke Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap yang terletak di Jl. Gatot Subroto No.20, Tambaksari, Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Kode Pos 53223. 
Diskusi lebih banyak di fokuskan pada Perkenalan Organisasi JAMTANI dan Program-programnya. JAMTANI yang saat ini tengah melakukan Sekolah Lapang yang didalamnya termasuk pengamatan iklim di beberapa titik di 2 Kabupaten (Cilacap dan Pangandaran) menggunakan alat-alat yang sederhana  meliputi Curah Hujan, Temperatur dan Kelembapan.
JAMTANI memiliki harapan bahwa petani dapat secara mandiri melakukan  pembacaan musim berdasarkan data iklim hasil pengamatan yang telah dikumpulkan. Pak Deas Achmad Rivai salah satu Tim Forecaster (Prakirawan Cuaca) yang saat itu berdiskusi dengan kami menyatakan bahwa "BMKG mengapresiasi kegiatan yang sedang dilakukan oleh JAMTANI dan BMKG menyambut baik Pengamatan Cuaca yang telah dilakukan saat ini." Informasi Khusus Jateng, BMKG Semarang menerbitkan sebuah Buletin beisi Ramalan Cuaca (Info Bulanan, Info Dasarian, Info Awal Musim Tanam, Prakiraan Cuaca, termasuk Potensi Gelombang Tinggi) yang dapat diakses di iklimjateng.info.
Selanjutnya, Pak Deas menunjukkan beberapa alat Pengukur Cuaca yang ada di BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap dan menjelaskan secara singkat Prinsip Kerjanya.
Pak Teguh Mardoyo selaku Kepala operasional BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap menyatakan "Apresiasi dan penghargaan yg tinggi untuk pemerhati cuaca dan iklim, termasuk kegiatan JAMTANI. Terutama Pengamatan Data Hujan karena Semakin rapat data hujan akan semakin bagus analisanya. Namun,Perlu belajar juga bagaimana membaca dan mengaplikasikan hasil-hasil analisis dan prakiraan musim dari BMKG, seperti buletin prakiraan musim yg rutin dikeluarkan oleh BMKG, sehingga bisa mengaplikasikan di lapangan".