Budidaya ayam kampung dengan sistem intensif atau umbaran memungkinkan panen dalam 60-90 hari, menggunakan pakan alternatif berbasis lokal, di lahan terbatas. Cocok untuk skala rumah tangga maupun berkelompok yang dilakukan oleh petani perempuan dan petani muda.
Tujuan Pengembangan
Pengembangan ayam kampung cepat panen dengan pakan alternatif dan sistem umbaran bertujuan untuk:
1. Meningkatkan produktivitas peternakan ayam kampung: melalui pemanfaatan pakan alternatif yang ekonomis dan lokal, sehingga mempercepat masa panen dan mengurangi biaya produksi.
2. Mengoptimalkan sistem pemeliharaan umbaran: yang ramah lingkungan, efisien, dan adaptif terhadap perubahan iklim, dengan memanfaatkan lahan terbuka yang tersedia di pedesaan.
3. Menyediakan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat: khususnya petani dan keluarga di pedesaan, guna meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga.
4. Mengurangi ketergantungan terhadap pakan komersial: yang mahal dan tidak ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik atau pakan lokal seperti dedak, azolla, atau maggot.
5. Mendukung ketahanan pangan lokal: dengan menyediakan sumber protein hewani yang sehat, alami, dan terjangkau
6. Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim: Sistem budidaya skala kecil dan lokal lebih tahan terhadap fluktuasi iklim.

Keunggulan
1. Cepat Panen: Menggunakan strain ayam kampung super atau persilangan yang dapat dipanen usia 60–90 hari dengan bobot 800 gram – 1,3 Kg
2. Hemat Lahan: Bisa dilakukan di pekarangan rumah, kebun, kandang minimalis (1 m² untuk 5–7 ekor) atau lahan sawah setelah panen.
3. Pakan Alternatif: Memanfaatkan limbah dapur, dedak, maggot, azolla, dan fermentasi hijauan sebagai pakan murah.
4. Dampak Ekonomi: Modal awal kecil, perputaran cepat, potensi keuntungan tinggi, bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
5. Ramah Lingkungan: Limbah ayam bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.


Strategi Budidaya
1. Pemilihan Bibit: Ayam kampung super atau jenis pelung, arab, atau joper (jowo super).
2. Manajemen Kandang: Ventilasi baik, sanitasi terjaga, sistem litter atau panggung.
3. Pakan Alternatif: Hijauan (Daun pepaya, kangkung, turi, azolla), Protein (Maggot, keong, sisa ikan), Karbohidrat (Nasi basi, ampas tahu, dedak, singkong rebus, bungkil), 
4. Fermentasi Pakan: Campuran probiotik untuk mempercepat pertumbuhan.
5. Perawatan dan Vaksinasi: Pencegahan penyakit untuk meminimalkan kematian.


Potensi Pengembangan
1. Kepala Keluarga Rentan: Mengembangkan secara personal
2. Kelompok Ternak: Mengembangkan koperasi peternak skala desa/RT.
3. Akses Pasar Digital: Jual langsung ke konsumen via platform online.
4. Diversifikasi Produk: Olahan ayam kampung (abon, ayam ungkep, ayam bakar, ayam sambal…dll)
Penulis : FR JAMTANI