JAMTANI mengembangkan program produksi sayuran organik yang melibatkan kelompok petani dampingan. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong pertanian berkelanjutan, memperkuat posisi tawar petani terhadap tengkulak, dan menciptakan nilai tambah dari praktik budidaya yang ramah lingkungan. Pasokan sayuran dari petani dampingan ini menjadi fondasi utama program JAMTANI.
Melalui pelatihan intensif dan pendampingan lapangan, para petani didorong untuk beralih dari pertanian konvensional ke sistem organik yang lebih tahan terhadap perubahan iklim—dengan penggunaan pupuk hayati, rotasi tanam, dan pengelolaan air. Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada input kimia, tetapi juga membantu menjaga kesuburan tanah dan memperkuat ekosistem lokal.
Dalam proses ini, JAMTANI juga membantu petani mengurus sertifikasi organik, yang menjadi syarat utama untuk menembus pasar premium dan menjamin keberlanjutan usaha jangka panjang. Hal ini penting untuk mencegah praktik "jual rugi" ke tengkulak yang selama ini melemahkan posisi petani dalam rantai distribusi.
JAMTANI juga menyiapkan skema mitigasi risiko gagal panen melalui diversifikasi usaha tani (berbagai jenis sayuran) dan asuransi pertanian berbasis komunitas. Dengan hasil panen sayuran yang lebih berkualitas dan akses ke pasar yang lebih luas, pendapatan petani meningkat hingga dua kali lipat, sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang merata di desa.
Produksi sayuran organik ini bukan hanya soal pangan sehat, tetapi juga tentang ketahanan ekonomi petani, keadilan dalam rantai pasok, dan adaptasi nyata terhadap perubahan iklim, yang diinisiasi oleh JAMTANI.