Dalam upaya memberdayakan petani lokal khsusnya kelompok rentan, JAMTANI mengembangkan program produksi telur bebek yang melibatkan petani dampingan. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga mengedepankan prinsip keberlanjutan di tengah tantangan perubahan iklim.
Melalui pendekatan ini, petani yang sebelumnya hanya menjual telur bebek mentah kini dibekali pelatihan pengolahan, manajemen usaha mikro, serta praktik peternakan yang adaptif terhadap perubahan iklim, seperti pengelolaan limbah organik, pemanfaatan pakan lokal, dan konservasi air serta praktek pembuatan telur asin. Hal ini diharapkan dapat mengurangi emisi dari sektor peternakan sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.
Dengan mengolah telur menjadi produk jadi seperti telur asin, nilai jual meningkat secara signifikan. Hasilnya, pendapatan petani terdampak naik hingga 30–50%, yang pada akhirnya memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru, terutama bagi perempuan dan pemuda desa.
Program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara petani dan JAMTANI dapat menghasilkan solusi ekonomi berkelanjutan yang mendukung ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.