Darah
merupakan salah satu komponen utama tubuh. Perannya sebagai alat transportasi
dalam tubuh, telah menjadikan darah sebagai salah satu faktor penting dalam
kehidupan. Saat ini telah banyak kasus kekurangan darah, terutama di wilayah
dampingan JAMTANI dan sekitarnya. Kekurangan darah dalam tubuh bisa memicu
timbulnya penyakit seperti anemia, hipotensi dan beberapa penyakit lainnya.
Kasus kecelakaan dan melahirkan juga menjadi penyebab seseorang kekurangan
darah karena pendarahan.
Namun, pada saat ini jumlah
permintaan dengan jumlah stok darah di masyarakat tidak seimbang. Telah banyak
kasus dimana instansi terkait seperti PMI dan rumah sakit yang tidak bisa
memberikan kantong darah kepada pasien dikarenakan kekurangan stok darah. Hal
ini tentu bisa membahayakan nyawa pasien jika tidak segera diatasi.
Adapun sebagai organsasi tani
yang mempunyai kelompok dampingan yang tersebar di beberapa desa di kabupaten
Pangandaran sering menemui beberapa kasus tersebut.
Donor darah JAMTANI
adalah kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Jaringan Masyarakat Tani
Nasional (JAMTANI). Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati hari ulang
tahun JAMTANI dan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
JAMTANI sering bekerja sama
dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk melaksanakan kegiatan donor
darah.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan donor darah adalah: Tidur minimal 4 jam
sebelum donor, Makan 3–4 jam sebelum donor, Tidak menyumbangkan darah dengan
perut kosong.
Tidak semua orang boleh
mendonorkan darah, seperti: Penderita demam dan penyakit pernapasan, Ibu
hamil dan menyusui, Penderita tekanan darah tinggi atau rendah, Penderita
kanker darah, Penderita penyakit menular.
Di
ketahui, JAMTANI Nasional menggalang atau mengajak masyarakat termasuk
siswa/siswi sekolah terutama SMA sederajat untuk mendonorkan darahnya. Seperti
yang di sampaikan Ketua JAMTANI Nasional H. Kustiwa S. Adinata, kurang lebih
ada 87 petani yang di undang, ada yang dari Cilacap Jawa Tengah dari 10 Desa di
Pangandaran. "Namun kami pun melibatkan masyarakat, hingga ratusan
pendonor. Untuk total keseluruhan di kisaran 250 orang, kegiatan ini kita
bekerjasama dengan PMI," ucapnya, saat di wawancara, Rabu 18 Desember
2024.
Untuk
selanjutnya, kata H. Kustiwa, kita melakukan evaluasi terhadap layanan -
layanan yang diberikan oleh JAMTANI kepada petani dan nelayan terkait dengan
apa-apa saja yang bermanfaat dan apa-apa lagi kedepan yang harus kita perbaiki.
"Jadi
sambil donor darah, mereka melakukan sharing atau berbagi pengalaman tentang
praktik yang bagus yang pernah masing-masing lakukan," ungkap Kustiwa.
Termasuk,
sharing tentang persoalan - persoalan yang dihadapi di wilayah sesuai karakter
masing-masing. Karena, para petani ini juga ada yang dari peternak dan ada yang
fokus berkecimpung di home industri atau pasca panen.
Kemudian
ada juga kelompok ibu-ibu yang mengoptimalkan lahan pekarangan dengan berbagai
macam komoditas seperti herbal.
"Selain
itu, ada juga kelompok petani padi dan sayur mayur," ungkapnya Di tempat
yang sama dari Dinas Kesehatan Pangandaran Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dr. Rina Veriany mengatakan, dengan kita melakukan Donor
darah sangat banyak sekali manfaatnya, yang paling utama demi kemanusian karena
banyak sekali di butuhkannya Darah.
"Tidak
hanya itu, untuk diri sendiri pun sangat baik, bisa melancarkan sirkulasi
Darah. Dimana regenerasi darah cepat dibanding dengan yang tidak melakukan
donor darah,"ujar Rina.
Tetapi
yang paling utama lagi, kata Rina, mendapatkan scrining penyakit menular
gratis, karena sebelum melakukan donor darah ada pemeriksaan Untuk hepatitis,
HIV dan penyakit penyakit menular lainnya.
Lanjut
Rina, pendonor pun bisa melihat sekrining tensi tinggi atau tidak dan bisa
melancarkan peredaran darah dimana penyumbatan penyumbatannya akan berkurang,
karena darahnya rutin di keluarkan.
"Dan
di sarankan bila ingin kembali melakukan Donor darah, setelah 8 minggu ,
sebelum 8 minggu tidak di peebolehkan," Ungkapnya. Ia pun mengatakan,
donor darah sangat penting sesuai yang di jelasankan oleh pihak kesehatan
dengan persoalan - persoalan yang dihadapi seperti perubahan iklim dan penyakit
pada manusia di Pangandaran.