Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kapasitas para petani agar lebih tangguh terhadap dampak negatif perubahan
iklim, diantaranya petani bisa memperoleh lebih dari 1 sumber jenis pendapatan.
Misalnya dengan pengembangan produk Home Industry selain dari
penghasilan tanaman padi. Petani diajak untuk lebih kreatif dalam mengolah
potensi lokal masing-masing daerah sehingga dapat menambah nilai produk
tersebut dibandingkan hanya dijual sebagai produk segar. Seringkali,
banyak masalah yang menghambat perkembangan usaha jika dasar-dasar
kewirausahaan tidak dipahami dengan baik, seperti perhitungan Harga Pokok
Penjualan (HPP), biaya transportasi pemasaran, serta biaya lain seperti aset,
perawatan aset, dan perubahan harga bahan baku. Hal-hal ini dapat menyebabkan
pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam hal ini yang dikelola oleh petani mengalami
kerugian jika tidak dikelola dengan baik. Permasalahan yang umum dihadapi
adalah usaha tidak profitable karena factor biaya lebih besar
dari penjualan, selama didukung program kegiatan usaha sebatas memenuhi capaian
dalam program tetapi ketika dukungan program selesai maka berakhir pula
kegiatan usaha tersebut.
Berdasarakan
kondisi diatas maka untuk menunjang pengelolaan/manajemen kelompok Home
Industry tentu perlu di dukung dengan berbagai pelatihan.
Salah satu pelatihan yang diberikan adalah Pelatihan Analisa Usaha dan
Pencatatan Keuangan Sederhana. Analisis usaha merupakan aspek yang sangat
penting sebagai fondasi awal dalam memulai dan mengembangkan usaha. Berdasarkan
permasalahan tersebut, JAMTANI melakukan peningkatan kapasitas kepada
Kelompok Home Industry Srikandi Mandiri melalui Pelatihan
Analisa Usaha dan Pencatatan Keuangan Sederhana di Desa Bojong Kecamatan Parigi
Kabupaten Pangandaran. Pelatihan ini bertujuan agar para pelaku usaha mampu
menghitung HPP dan biaya variabel lainnya dengan benar.
Dalam pelatihan
ini, para petani kelompok Home Industry diajarkan tentang
pentingnya melakukan analisis usaha untuk mengetahui peluang bisnis dari berbagai
sisi, termasuk modal, keuntungan, dan risiko yang mungkin dihadapi. Selain itu,
mereka juga diberikan pengetahuan tentang bagaimana melakukan pencatatan
keuangan yang mencakup pencatatan pemasukan, pengeluaran, dan perhitungan
keuntungan. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar para petani
kelompok Home Industry dapat memantau perkembangan bisnis
mereka dengan lebih baik, serta mampu mengambil keputusan yang tepat demi
keberlanjutan usaha. Dengan adanya Pelatihan Analisis Usaha dan Pencatatan
Keuangan Sederhana ini, diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan
kapasitas para petani kelompok Home Industry sehingga
bisnis mereka dapat berkembang lebih baik dan mampu bersaing dengan para pelaku
usaha lainnya, terutama ketika dukungan program sudah dihentikan.
Penulis : Indah & NV JAMTANI