
Jurnal : Perspektif petani tentang ketahanan sistem pangan lokal terhadap Ancaman Pandemi di Afrika Selatan dan Indonesia
Wabah COVID-19 memaksa pemerintah untuk membuat keputusan yang berdampak buruk pada sistem pangan dan rantai pasok lokal. Akibatnya, produsen pangan skala kecil kesulitan menanam, memanen, dan menjual barang dagangannya. Penelitian partisipatif ini mengkaji tantangan petani skala kecil dan konsumen lokal serta strategi mengatasi selama bulan April dan satu minggu di bulan Juni 2020. Studi ini dimulai dan dikonseptualisasikan bekerja sama dengan petani skala kecil di daerah perkotaan dan pedesaan terpilih di Selatan. Afrika, Mozambik, Zimbabwe, dan Indonesia. Peserta merancang penelitian bersama, mengumpulkan dan mengunggah data melalui alat survei digital, dan berkontribusi pada analisis dan interpretasi data. Pengamatan umum di seluruh wilayah adalah bahwa tindakan yang diberlakukan dalam menanggapi COVID-19 menyoroti dan sebagian memperburuk ketidaksetaraan sosial-ekonomi yang ada di antara para pelaku sistem pangan. Penguncian yang ketat di Cape Town dan Masvingo secara signifikan membatasi kapasitas produksi petani skala kecil di perekonomian informal dan menciptakan lebih banyak kerawanan pangan bagi mereka. Di Maputo, Toraja, dan Jawa, sistem pangan lokal terus berjalan dan bahkan diperkuat oleh modal sosial yang lebih tinggi serta kapasitas adaptif dan transformatif. Temuan ini lebih jauh menyoroti perbedaan gender dalam strategi penanggulangan dan peran penting perempuan petani dalam sistem pangan lokal.
Berikut Hasil Riset disajikan dibawah ini :