Gambar dari Kiri: Dr.Ir. Mieke Rochimi Setiawati, MP. (Pengajar UNPAD), Dr. Silke Stroeber (SLE Humboldt-Universität zu Berlin), Anggel Bert (Humboldt-Universität zu Berlin), Dr. Ir. H. Sudarjat (Dekan Faperta UNPAD), Kustiwa Adinata (Ketua Umum JAMTANI NAsional), M.P. Dr. rer.pol Ernah, SP.,M.Si. (Manajer Riset, PKM, Kerjasama dan Inovasi UNPAD) , Prof.Dr.Ir. Tualar Simarmata, MS. (Pengajar UNPAD)
Perubahan iklim pada saat ini bukanlah hal yang baru lagi bagi manusia di bumi ini, perubahan iklim merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi karena pemanasan global akan menyebabkan dampak yang sangat meluas bagi kehidupan manusia terutama bagi sektor pertanian. Perubahan yang terjadi pada curah hujan, peningkatan dari terjadinya iklim yang ekstrim, dan juga kenaikan suhu di udara serta naiknya permukaan air laut ialah contoh dari terjadinya perubahan iklim yang serius yang terjadi di Indonesia pada saat ini.
Perubahan iklim yang ekstrim seperti terjadinya bencana banjir dan kekeringan dimana-mana akan menyebabkan dampak buruk bagi tanaman, dan tanaman yang mengalami kegagalan akan semakin meluas. Peningkatan air laut akan menyebabkan lahan yang ada di pesisir pantai akan menciut dan menyebabkan kerusakan pada tanaman.
Dampak dari perubahan iklim yang paling ekstrim yaitu kekeringan dan banjir termasuk banjir air laut/rob yang masuk ke areal persawahan. Kondisi ini berimplikasi terhadap penurunan produksi dan juga penurunan kesejahteraan bagi para petani. Selain efek penurunan produksi bagi bahan pangan, perubahan iklim juga memiliki pengaruh lainnya, seperti pengaruh tidak langsung yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman akibat meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman.
Keanggotaan JAMTANI mengedepankan Kelompok petani, terutama petani pelaku baik laki-laki dan perempuan yang melakukan budidaya berbagai komoditas tanaman termasuk petani tambak. Namun sesuai dengan karakter wilayah dan keberadaan petani maka mayoritas anggota difokuskan petani padi/ sawah sebagai kelompok petani yang paling rentan, teurtama petani yang rentan dampak perubahan iklim.
Sebagai sebuah organisasi Masyarakat, JAMTANI sangat akrab dan berpengalaman dengan kegiatan seperti melakukan pelatihan dan mengembangkan sains petani sebagai basis pendidikan melalui pola analisis praktis. Namun untuk pengembangan misinya, JAMTANI melakukan sinergisme dengan Universitas, Pemerintah dan pihak lainnya untuk membangun Kemandirian Petani.
JAMTANI melakukan kerjasama dengan Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan The Centre for Rural Development (Seminar für Ländliche Entwicklung, SLE) Humboldt-Universität zu Berlin untuk meningkatkan kapasitas petani dalam menemukan inovasi ramah lingkungan supaya mampu mandiri dan beradaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim secara berkelanjutan. Kerjasama meliputi Pendampingan Riset Petani Peneliti, Peningkatan Kapasitas Petani, Pengembangan Agribisnis, dan Penyebarluasan melalui Jendela Teknologi (showroom Teknologi)